KODE MATA AJAR : TR2-209
PENEMPATAN : SEMESTER II
BEBAN STUDI : 2 SKS
DESKRIPSI MATA AJAR
Mata ajar ini membahas tentang pengertian, perkembangan dan klasifikasi komputer, sistem bilangan. Gerbang logika, serta aplikasi komputer untuk pencitraan dan dasar pengembangan radiologi.
Mata ajar ini diberikan dalam bentuk pengalaman belajar di kelas dan praktek laboratorium.
TUJUAN MATA AJAR
Setelah mengikuti mata ajar ini diharapkan mahasiswa mampu:
1. Memahami pengertian komputer
2. Memahami perkembangan komputer
3. Memahami klasifikasi komputer yang akan digunakan dalam pengoperasian komputer
4. Memahami komponen komputer
5. Memahami sistem bilangan & aplikasi dalam komputer yang akan digunakan pada sistem pencitraan
6. Memahami gerbang-gerbang logika sebagai pembentukan gambaran yang selanjutnya dapat digunakan pada konsep pencitraan
7. Memahami aplikasi komputer untuk pencitraan yang dapat dimanfaatkan untuk pemeriksaan radiologi diagnostic
8. Memahami aplikasi komputer di bidang radiologi yang dapat digunakan sebagai dasar pengembangan radiologi
9. Memahami aplikasi komputer dalam Computed Radiologi
10. Memahami komunikasi data dalam bidang radiologi
11. Memahami sitem jaringan komputer radiologi
GARIS BESAR MATA AJAR
1. Komputer
a. Pengertian dan sejarah komputer
b. Perkembangan komputer
c. Klasifikasi komputer
d. Fungsi dan komponen komputer
e. Sistim bilangan pada komputer
f. Gerbang logika
g. Software komputer
h. Hardware komputer
2. Penyimpanan Data
a. Pengertian data dan Penyimpanan data
b. Komunikasi Data
c. Media Komunikasi Data
3. Aplikasi komputer di bidang radiologi
a. Digital / Computed Radiography
1) Komponen DR/CR
2) Prinsip pembentukan gambaran
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas gambar
b. Computed Tomography Scanning (CT Scan)
1) Komponen CT scan
2) Prinsip pembentukan gambaran
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas gambar
c. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
1) Komponen MRI
2) Prinsip pembentukan gambaran
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas gambar
d. Gamma kamera
1) Komponen gamma kamera
2) Prinsip pembentukan gambaran
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas gambar
e. Ultrasonografi (USG)
1) Komponen USG
2) Prinsip pembentukan gambaran
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas gambar
DAFTAR PUSTAKA
1. GB Greenfield: Komputer in Radiology
2. E Seeram: Komputers In Radiology a Book Is Selected
3. BJ Hilman: Digital Radiology
4. Holt.Et.All: Komputer And Information
5. Multimedia Publishing: Komputers Application In Diagnostic Radiology
6. Albert Paul Marvin: Electronic Komputer Digital, Erlangga
7. E Seeram (1982): Computed Topography Technology, Siemens
Sejak pertama didirikannya radiologi semakin lama semakin berkembang.
Dimulai dari teknik pengambilan gambar
oleh radiographer secara langsung tanpa
memakai shilding. Karena sejak saat itu
belum diketahui dampak yang berarti akibat radiasi yang di timbulkan oleh
sinar-X. Dan juga masih mamakai processing secara manual, sehingga menimbulkan kerugian
materi dan non materi yang banyak seperti:
1. Memakan waktu yang cukup lama
2. Tidak praktis
3. Radiasi hamburnya besar sehingga
membuat radiographer dahulu banyak yang terkena kanker
4. Alat-alatnya masih sederhana atau
belum memiliki alat pembantu dalam memposisikan pasien
Namun di tahun 70-an mulai muncul perkembangan khususnya dalam processing film. Dari yang sebelumnya menggunakan teknik developing, washing, hingga fixing sudah beralih memakai automatic processing. Namun belum lama berkembang, automatic processing pun mulai ditinggalkan. Penyebabnya adalah perkembangan teknologi komputer yang fluktuatif. Dalam bidang kedokteran khususnya radiologi dikenal istilah Digital Image yaitu prosedur yang berbasis komputer, mulai dari registrasi pasien hingga pasien mendapatkan hasil foto.
Alasan mengapa radiologi beralih ke digital yaitu :
1. Efisien tempat, sebab setiap pasien
memiliki berkas-berkas yang setiap saat akan dipakai lagi dikemudian hari.
Kalau setiap hari berkas-berkas tersebut tertumpuk dalam rak-rak maka akan
memakan tempat. Untuk itu jika disimpan dalam sebuah penyimpanan computer yang
disebut Cloud , maka semua data
pasien akan tersimpan dengan aman tanpa perlu khawatir merasa kehilangan.
2. Reject film, semakin banyak film di
reject maka radiologi semakin merugi. Karena 1 film bernilai harganya.
Untuk itu mulailah muncul Computer
Radiography (CR) dan yang terbaru Digital
Radiography (DR).
Computer Radiography (CR) adalah proses digitalisasi
gambar yang menggunakan Imaging Plate
(IP) untuk akusisi x-ray, data analog menjadi data digital yang berbasis
sistem infomasi dan processing.
CR terdiri dari :
1.
IP (Imaging
Plate)
2.
Cassette
3.
Image reader
4.
Image console
5.
Imager (Printer)
Digital
Radiography adalah
sebuah bentuk pencitraan sinar-X dimana sensor-sensor digital sinar-X digunakan
menggantikan film fotografi konvensional. Dan processing kimiawi digantikan
dengan sistem komputer yang terhubung dengan monitor atau laser printer.
Komponen Digital Radiography Sebuah sistem digital radiografi terdiri dari 4
komponen utama, yaitu :
1. X-Ray Source
2. Detector Analog-Digital Converter
3. Computer, dan
4. Output Device
X-ray Source yaitu Sumber yang digunakan untuk
menghasilkan X-ray pada DR sama dengan sumber X-ray pada Coventional Radiography. Oleh karena itu, untuk merubah radiografi
konvensional menjadi DR tidak perlu mengganti pesawat X-ray. Image Receptor Detektor berfungsi sebagai
Image Receptor yang menggantikan
keberadaan kaset dan film. Analog to Digital Converter Komponen ini berfungsi untuk merubah data
analog yang dikeluarkan detektor menjadi data digital yang dapat
diinterpretasikan oleh computer.
Computer : komponen ini berfungsi untuk
mengolah data, manipulasi image, menyimpan data-data (image)
Output
Device Sebuah
sistem digital radiografi memiliki monitor untuk menampilkan gambar. Melaui
monitor ini, radiografer dapat menentukan layak atau tidaknya gambar untuk diteruskan
kepada work station radiolog
Perbedaan antara konvensional, CR, dan DR adalah alur
pemeriksaannya. Namun dari semuanya Digital
Radiography (DR) lah yang unggul karena tidak perlu mengganti kaset,
membawa kaset, dan sudah otomatis tersimpan data pasien ke PACS. Kita hanya
mengatur posisi pasien dan penatalaksaannya saja.
ISTILAH
1.
Spatial Resolution
Yaitu kemampuan computer dalam
membedakan 2 objek yang saling berdekatan. Seperti warna-warna dalam
pemeriksaan CT Scan yang tamil di monitor. Warna tulang berarti tulang, darah
dan otot berwarna abu-abu, udara berarti objek tersebut terisi oleh udara.
2.
Kontras Resolution
Yaitu kemampuan komputer dalam
membedakan 2 objek yang memiliki densitas yang hampir sama. Untuk itu perlu
dilakukan pengaturan window yang dapat membuat karakteristik setiap jaringan.
Perbandingan Konvensional, CR
(Computer Radiografi), DR (Digital Radiografi)
A. RADIOLOGI KONVENSIONAL
Pemeriksaan konvensional tanpa kontras, yaitu pemeriksaan sederhana menggunakan sinar-x. Konvensional disebut juga automatic processing merupakan cara pemrosesan film secara konvensional dangan alat yang memerlukan langkah-langakh dalam pencucian film yakni :
Film – Developing – Rinsing – Fixing – Washing – Drying
B. COMPUTED RADIOGRAPHY (CR)
Computed radiography adalah proses merubah sistem analog pada radiologi konvensional menjadi radiografi digital.
1. KOMPONEN COMPUTED RADIOGRAPHY (CR)
a. Kaset
b. Imaging plate
c. Read (pembacaan)
d. Erasure (penghapusan)
C. DIGITAL RADIOGRAFI
1. PENGERTIAN DIGITAL RADIOGRAPHY (DR)
Digital radiografi adalah sebuah
bentuk pencitraan sinar_X, dimana sensor-sensor sinar-X digital digunakan
menggatikan film fotografi konvensional. Dan processing kimiawi digantikan
dengan sistem komputer yang terhubung dengan monitor atau laser printer.
2. KOMPONEN DIGITAL RADIOGRAPHY (DR)
Sebuah sistem digital radiographi terdiri dari 3
komponen utama:
a. Modalities·
·
DICOM
·
NON-DICOM (Conventional)
b. Software
·
RIS ( Radiology Information System)
·
PACS (Picture Archiving and Communications System)
c. Hardware
·
Server, workstation & printer
·
Network
·
Storage
3. PRINSIP KERJA DIGITAL RADIOGRAFI
Prinsip kerja Digital Radiography (DR) atau (DX) pada
intinya menangkap sinar-X tanpa menggunakan film. Sebagai ganti film sinar X,
digunakan sebuah penangkap gambar digital untuk merekam gambar sinar X dan
mengubahnya menjadi file digital yang dapat ditampilkan atau dicetak untuk
dibaca dan disimpan sebagai bagian rekam medis pasien.
PERBEDAAN
1. Pada Proses radiografi konvensional
a. Harus menunggu beberapa waktu untuk
mencetak film
b. Harus menunggu lagi untuk
mengirimkan film kepada dokter
c. Menunggu hasil expertise kepada
dokter penunjuk
d. Waktu tunggu menjadi lama
e. Dalam situasi darurat tidak dapat
langsung membaca film
f. Biaya yang cukup besar untuk
pembuatan film, bahan kimia, jasa pengiriman, ruang penyimpanan
g. Adanya limbah
2. Pada Proses Computed Radiography
a. Hasil foto dapat di simpan dalam
bentuk file.
b. Tidak menggunakan processing film
seperti developer dan fixer.
c. Tidak memerlukan kamar gelap, karena
kaset sudah di lengkapi image plate.
d. foto dapat di edit sebelum di cetak
e. waktu processing lebih cepat
f. kerusakan film karena terbakar bisa
di hindari
g. mengurangi dari jumlah reject film.
3. Pada Proses Digital Radiography
a. Diagnosa tepat melalui gambar
digital
b. Efisiensi waktu untuk
mendistribusikan gambar
c. Mengurangi biaya pencetakan gambar
d. Arsip digital, menghilangkan ruangan
penyimpanan film dan memudahkan pencarian gambar
e. Mengurangi resiko kehilangan film
f. Awet, kualitas gambar digital tidak
menurun
g. Dapat dihubungkan dengan data-data
teks
h. Dapat disimpan dan dikirim secara
elektronik melalui jaringan internet dan telepon.
Sumber :
Sulistijaningsih, Noer. 1992. Atlas Teknik Radiologi. Jakarta: EGCUmami, Vidhia. 2006. Radiologi. ed 2. Bandung : Penerbit Erlangga
http://id.m.wikipedia.org/wiki/radiologi. ( pukul 15.00 WIB. Kamis, 22 Februari 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar